Arus informasi menuju globalisasi mengakibatkan
perubahan perilaku remaja yang makin menerima hubungan seksual sebagai cerminan
fungsi rekreasi. Akibatnya, terjadi peningkatan kehamilan yang tidak
dikehendaki atau terjadi penyakit hubungan seksual. Berikut ini adalah dampak –
dampak kehamilan remaja.
1.
Faktor
psikologis yang belum matur.
a.
Alat
reproduksinya masih belum siap menerima kehamilan sehingga dapat menimbulkan
berbagai bentuk komplikasi.
b.
Remaja berusia
muda yang sedang menuntut ilmu akan mengalami putus sekolah sementara atau
seterusnya, dan dapat kehilangan pekerjaan yang baru dirintisnya.
c.
Perasaan
tertekan karena mendapat cercaan dari keluarga, teman atau lingkungan
masyarakat.
d.
Tersisih dari
pergaulan karena dianggap belum mampu membawa diri.
e.
Mungkin
kehamilannya disertai kecanduan obat – obatan, merokok, atau minuman keras.
2.
Faktor fisik
a.
Mungkin
kehamilan ini tidak diketahui siapa ayah sebenarnya.
b.
Kehamilan dapat
disertai penyakit hubungan seksual sehingga memerlukan pemeriksaan ekstra yang
lebih lengkap.
c.
Tumbuh kembang
janin dalam rahim yang belum matur dapat menimbulkan abortus, persalinan
prematur, dapat terjadi komplikasi penyakit yang telah lama dideritanya.
d.
Saat persalinan
sering memerlukan tindakan medis operatif.
e.
Hasil janin
mengalami kelainan kongenital atau berat badan lahir rendah.
f.
Kematian
maternal dan perinatal pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan dengan
usia reproduksi sehat (20-35).
Fungsi seksual, yaitu untuk prokreasi
(mendapatkan keturunan), rekreasi (untuk kenikmatan), relasi (hubungan
kekeluargaan), dan bersifat institusi (kewajiban suami untuk istrinya).
Hubungan seksual remaja merupakan masalah besar dalam disiplin ilmu kedokteran
(andrologi, seksologi, penyakit kulit dan kelamin, kebidanan dan kandungan).